Langsung ke konten utama

Esensi "The Secret" (Law of Attraction/LOA) PART 1

Ceritanya, aku dikontak sama kakak sepupu tertuaku. Dan sebelumnya dia sudah buka tulisan-tulisan di blog aku. Aku agak terkejut ketika tahu dia baca blog aku (mungkin sampai abis). Tapi disisi lain aku berterimakasih karena dia sudah menyempatkan mampir diblog ini, dan kasih feedbacknya ke aku. Dia kasih saran, kritik, dan nambahin pengetahuanku soal penyampaian tulisan di blog. 

Dalam obrolan singkat, dia menanyakan satu hal yang asing di telingaku, yaitu “Law of Attraction” (LOA). Itu bener-bener aku nggak tahu dan baru pertama kali aku tahu istilah itu. Dan dengan innocentnya aku mengartikan LOA sebagai “hukum beraksi/bertindak” (payah banget mikirnya shallow amat). Dari jawaban seorang ignorant yang mikirnya shallow, akhirnya aku dapat jawaban yang bener. Law of attraction = hukum Tarik menarik, hukum ketertarikan. Nah …. Sekarang udah pegang jawaban benernya tinggal gali lebih dalam lagi soal law of attraction. 

Si kakak sepupu tertuaku ini nyaranin aku buat baca buku ”The Secret” karya Rhonda Byrne, esensi buku ini ngebahas soal law of attraction. Dan dia juga kasih saran kalau ini bagus buat diulas, nambah pengetahuan, recommended untuk diterapkan atau sekedar dipelajari, dan juga bermanfaat buat dibagikan ke banyak orang. Soooo….. ini adalah realisasi nyata yang aku bagikan untuk ngupas buku “The Secret” tentang LOA.

Buku “The Secret” ini memang ditujukan untuk orang-orang yang pengen tahu rahasia besar kehidupan. Buku karya Rhonda Byrne ini mengandung rahasia besar kehidupan. Dan benar buku ini esensinya tentang Law of Attraction. Rahasia besar yang dibagikan dalam buku ini telah dipelajari oleh orang-orang besar dalam sejarah, seperti : Plato, Shakespeare, Newton, Hugo, Beethoven, Lincoln, Emerson, Edison, dan Einstein. Jadi makin yakin kan kalau rahasia dalam buku ini bakalan powerfull banget, orang-orang hebat yang disebutkan sudah menerapakan ilmu ini, dan bisa dilihat apa impact yang mereka berikan. Pastinya sangat menarik sekali mempelajari ilmu ini dam lebih baiknya bisa diaplikasikan di kehidupan.


So, the first question will be – what the big secret is ?

Rahasia besar dalam buku “The Secret” disini adalah pikiran kita sendiri. Setiap pikiran adalah hal yang nyata, membentuk suatu daya. Pikiran memiliki frekuensi, kita bisa mengukur kekuatan pikiran kita. Sebagai contoh ketika kita menginginkan laptop baru dengan spesifikasi tinggi dan canggih, kemudian kita memikirkannya terus menerus dan berulang-ulang sampai menimbulkan bayangan bahwa laptop yang kita inginkan itu sudah berada di depan mata kita dan seakan kita sudah memilikinya. Maka pikiran kita memancarkan frekuensi, memancarkan sinyal-sinyal magnetis yang dapat ditarik kearah kita. Kalau diuraikan bisa menjadi seperti di bawah ini :

Pikiran kita : memiliki laptop baru dengan spesifikasi tinggi dan canggih ( pikiran  memancarkan frekuensi ke semesta ( ditarik di frekuensi yang sama ( kembali ke sumbernya (kita)

Selama kita berpikir bahwa kita memiliki laptop baru yang canggih dengan spesifikasi tinggi, pikiran itu akan dikirim ke semesta. Dan pikiran itu akan menarik semua hal serupa di frekuensi yang sama, dan pada akhirnya yang telah dikirim itu kembali ke kita (benar-benar memiliki laptop baru dengan spesifikasi tinggi dan canggih. 

Sederhananya, ketika kita punya suatu pemikiran atau lebih tepatnya keinginan, yang kita pikirkan berulang-ulang, kita visualisasikan keinginan kita dengan baik, kita masukkan perasaan dalam pemikiran kita dan percaya atau mengimaninya. Seolah-olah kita memilikinya. Entah nanti bagaimanapun caranya, apa yang kita pikirkan tersebut akan kembali ke kita. Dan pada akhirnya apa yang kita pikirkan bisa jadi kenyataan. Nah…. Disinilah peran kekuatan pikiran yang disebut sebagai Law of Attraction. Pikiran kita memiliki frekuensi untuk dipancarkan, pikiran yang serupa akan menarik hal sama di frekuensi yang sama, segala sesuatu yang dipancarkan akan dipantulkan ke sumbernya. Dari situlah peran law of attraction, hukum ketertarikan/tarik menarik. Apa yang kita pikirkan berulang-ulang dan kita mengimaninya, divisualisasikan dengan baik seakan-akan kita sudah memilikinya dan kita percaya bahwa itu akan nyata. Akhirnya memang nyata hasilnya. 

Hal ini memang terdengar aneh bin ajaib, bukan ? seperti simsalabim ? bagaimana bisa hanya dengan memikirkannya bisa jadi nyata ?


Next question : how law of attraction can works ?

Bayangkanlah seperti ini: kita mengerti bahwa sebuah menara suar stasiun televisi

memancarkan siaran melalui suatu frekuensi, yang kemudian diubah menjadi gambar-gambar di televisi Anda. Sebagian besar dari kita tidak sungguh-sungguh memahami cara kerjanya, tetapi kita tahu bahwa setiap saluran memiliki sebuah frekuensi, dan ketika kita memasuki frekuensi itu, kita melihat gambar-gambar di televisi kita. Kita memilih

frekuensi dengan memilih saluran, dan dengan demikian kita menerima gambar-gambar

yang disiarkan di saluran itu. Jika kita ingin melihat gambar-gambar lain di televisi kita,

kita mengubah saluran dan memasuki frekuensi yang baru. (Rhonda Byrne dalam “The Secret” versi Bahasa Indonesia transcribed by Chaslovb)

Begitu juga dengan sistem yang ada di pikiran manusia, di otak manusia. Kita adalah menara suar manusia yang lebih kuat daripada frekuensi televisi. Di otak manusia tepatnya di bagian neuron ada sistem yang disebut dengan Reticular Activating System (RAR). Sistem ini yang berfungsi sebagai filter yang mengizinkan informasi tertentu dapat masuk ke otak manusia. Informasi tertentu ini akan bekerja jika terus dipikirkan berulang-ulang, dengan cara visualisasi yang baik. Dan bekerja sangat efisien jika kita berhenti memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Maka dari itu bervisualisasilah, sehingga kerja RAR menjadi efisien. Ketika kita bervisualisasi kita akan terus memikirkannya, meng-highlight keinginan yang ingin kita capai. Dan terus mengimaninya, percaya bahwa itu akan menjadi nyata. Dan nyatalah hasilnya.  Tidak peduli bagaimana caranya, karena percaya bahwa pikiran memiliki frekuensi yang dipancarkan ke semesta dan akan dipantulkan ke sumbernya. Pancaran yang diciptakan oleh frekuensi manusia lebih powerfull dibandingkan frekuensi televisi. Dan kita sebagai manusia memancarkan frekuensi-frekuensi itu dengan pikiran-pikiran kita. 


Question : why most of people don’t know how to life with their dreams with this secret ?

Kebanyakan manusia nggak bisa menjalani kehidupan sesuai dengan keinginannya karena mereka terus-menerus memikirkan apa yang nggak mereka inginkan. Atau bahkan mereka ignorant (nggak tahu musti ngapain). Maka dari itulah ini disebut sebagai rahasia. Tidak semua orang mengetahuinya, atau mungkin mengetahuinya tetapi nggak tahu bagaimana caranya mempraktikan hukum ketertarikan ini. 


Simpelnya, hukum ketertariakan adalah pikiran magnetis kita yang diberikan ego atau emosi sudah memiliki sebagai sebuah bentuk keyakinan kita, bahwa apa yang kita inginkan atau impikan bisa menjadi nyata berkat kekuatan visualisasi yang baik. 

Jadi, kalian semua yang udah baca tulisan di blog ini sedikit lebih tahu tentang LOA (hukum tarik-menarik). Itu sama saja kalian sudah mengetahui rahasianya, ibaratnya kalian udah pegang kuncinya. Tinggal masuk aja buka gembok pakai kunci yang kalian terima. Permasalahannya adalah kalian mau masuk apa enggak. Hal itu menjadi hak kalian masing-masing untuk memilih menggunakan hukum ini atau sekedar mengetahui hukum ini. Semoga tulisan di blog ini bisa menyumbang manfaat bagi para pembacanya. 


Happy reading and see you in the next post !!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAST CONTINUOUS TENSE: Pengertian, Rumus dan Contoh Kalimat

PAST CONTINUOUS TENSE Hollaaa guys! Kalian sudah pada tahu belum sih apa itu Past Continuous Tense? Bagaimana susunan kalimatnya? Dan seperti apa contohnya? Karena banyak banget yang belum tahu soal Past Continuous Tense , so , di artikel ini kita akan membahas materi tersebut. Yukk simak materi berikut!  Pengertian Past Continuous Tense   Past Continuous Tense adalah sebuah tenses dalam bahasa inggris yang menyatakan suatu kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi di masa lampau selama kurun waktu tertentu.  Kata kunci untuk memudahkan mengingatnya adalah, Past untuk lampau atau masa lalu. Continuous untuk yang sedang terjadi atau sedang dilakukan. Jadi Past Continuous Tense menjelaskan tentang kejadian yang sedang terjadi di masa lampau.  Secara kompleksnya, Past Continuous Tense adalah kalimat yang menyatakan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau dan dapat disela atau digabungkan dengan kejadian lain pada kurun waktu tertentu yang sama.  Oke, kal

How to Use "More" & "Most" in Degrees of Comparison

Do you know what Degrees of Comparison are? Degrees of Comprison is material in English which means "comparison" . So in this material you will learn how to compare one thing with another. Can compare one thing to another thing or one thing to many other things. However, do you know how to use comparative sentences in English? Do you know the difference between using "more" and "most" ? Most errors in using comparative words in English are the use of the words "more" and "most". So, we learn first about the use of "more" and "most". Watch the video below:  more and most " How does the video above explain? Clear enough, right? OK, now that you understand how to use "more" and "most", let's check our understanding with the interesting quiz below:

How to Visualize "The Secret" ( Law of Attraction / LOA ) Part 2

Dari buku “The Secret” karya Rhonda Byrne, pembaca akan menemukan rahasia yang sangat luar biasa ampuhnya. Ulasan buku “The Secret” yang part 1 kemaren aku sudah memberikan sedikit informasi mengenai “The Secret” yang esensinya tentang law of attraction. Dan di tulisan kali ini aku akan memberikan pemahaman singkat tentang “The Secret” (supaya lebih jelas) dan akan dilanjutkan dengan bagaimana caranya kita bisa berafirmasi dan visualisasi dengan baik. Kita akan belajar bagaimana menerapkan esensi buku ini dalam kehidupan sehari-hari.  Tulisan tentang “The Secret” yang part 1 kemarin aku udah njelasin tentang esensi“The Secret”, yaitu law of attraction. Kurang lebih seperti ini : Apa yang dipikirkan oleh manusia, akan mengeluarkan frekuensi ke semesta. Pikiran yang serupa akan ditarik di frekuensi yang sama, dan akan dikembalikan ke sumbernya. Hukum tarik menarik (law of attraction) digapai dengan cara visualisasi. Visualisasi ini layaknya seperti menara suar radio atau televisi yang ny