Langsung ke konten utama

INDIFFERENT


Baru saja mengalami kejadian yang datang di luar kendali. Di luar kontrol. Tak disangka-sangka. Datang tanpa memberi waktu untuk saya mempersiapkan diri. Tanpa aba-aba, tanpa kabar, tak terduga. Kejadian yang spontan yang memaksa saya untuk segera berpikir dan mengambil tindakan. 
Saya rasa kalian juga pernah mengalami hal tersebut. 
Yang menjadi pertanyaan adalah :
1. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
2. Kenapa harus saya yang mengalami?
3. Siapa yang patut untuk saya salahkan?
4. Apa maksud dari kejadian tersebut?
5. Seharusnya apa yang perlu saya kerjakan?
6. Harus bagaimana saya menyikapinya?
7. Jika saya tidak segera ambil tindakan, apa yang akan terjadi selanjutnya?
8. Jika saya bisa segera bertindak, apakah tindakan saya benar?
9. Kalau tidak benar, lalu bagaimana kondisi saya di situasi tersebut?
10. Kalau benar apakah kejadian tersebut dianggap selesai?
11. Bagaimana kondisi saya setelah kejadian tersebut berlalu?
12. Apa yang bisa saya ambil dari kejadian tersebut?
13. Selanjutnya apakah saya memilih untuk membagikan pengalaman saya dari kejadian yang tidak mengenakkan tersebut?

Apakah kalian juga pernah menanyakan hal-hal tersebut ketika sedang berada di situasi yang tak terduga? Atau membiarkannya terjadi (paling nanti juga berlalu)? Atau malah terbawa emosi (mungkin saya juga begitu)?

Banyak sekali yang terjadi di luar kendali. Kapan akan datang? Apa yang akan terjadi? Dan masih banyak sekali pertanyaan yang mengguncang ketentraman hati manusia. Unexpected. Sekarang saya sedang belajar untuk bisa menghadapi hal-hal yang terjadi di luar kendali. Dan mencoba merunut beberapa pertanyaan yang saya temukan di pikiran saya. 

Yang saya temukan adalah pertanyaan di atas dan masih ada beberapa yang tidak penting. Pertanyaan yang timbul dalam kecemasan. Let see..... Bagaimana respon saya.

1. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Respon : Aduh ngapa nih???Wahhh payahh. Loh kok jadi begini???Ada apa coba???
Respon di atas adalah jawaban-jawaban otomatis yang keluar dari pikiran saya. Pikiran yang belum bisa menerima apa yang terjadi dan terus bertanya mumet. Haaaahhhhh!!!!

2. Kenapa harus saya yang mengalami?
Respon : Oh tidak. Salah saya apa ini bisa so surprise untuk saya???
Seharusnya : kejadian yang di luar kendali bisa terjadi kepada siapa saja. Konteksnya pun berbeda-beda. Yaaa... Jadi sah-sah saja mau siapa yang mengalami. Termasuk saya, tanpa terkecuali.

3. Siapa yang patut untuk saya salahkan?
Respon : Eh dasar si*****. Kalau gak karena ***** ga bakalan begini. Kurang ajar tu *****
Seharusnya : Semua kembali ke diri saya. Tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Termasuk dalam urusan kejadian yang di luar kendali. Meskipun di luar kendali sekalipun, harusnya dikembalikan kepada diri sendiri. Bukan menyalahkan pihak-pihak lain yang innocent.

4. Apa maksud dari kejadian tersebut?
Respon : Maksudnya apa coba???? Tidak ada yang lebih baik dari ini kah???? Saya bener-bener ga ngerti.
Seharusnya : Mungkin saja ini adalah isyarat dari Tuhan bahwa ada yang perlu dikembangkan (dalam artian tingkat kesadaran). Kejadian yang tidak mengenakkan bisa jadi sebuah pelajaran. Dari kejadian bisa diambil nilai apa saja yang diselipkan dari hal tak terduga tersebut. Kalau saya boleh bilang, menurut saya ialah aware. Dilatih untuk memahami maksud kejadian itu. And the good news nya dibalik kejadian tidak mengenakkan ada seorang pelatih yang tak terlihat yang mengajarkan tentang awareness

5. Seharusnya apa yang perlu saya kerjakan?
Respon : Duh payah deh ini. Apa yang harus saya lakukan???? Ahh... Masa bodoh ga tahu mau bagaimana lagi.
Seharusnya : Ketika hal huruk terjadi, di luar kendali, dan memberikan kesan negatif. Lebih baik rileks dulu deh. Jangan asal judge!!! Tenang dulu dan pahami pola kejadiannya. Supaya tidak menimbulkan emosi-emosi negatif. 

6. Harus bagaimana saya menyikapinya?
Respon : panik, bingung, mau nyerah
Seharusnya : Tenang deh. ademin pikiran dulu. Duduk santai. Ambil nafas dalem-dalem. Terus keluarin. 1...2.....3..... (Eh ehh ini bukan senam yak). Lakukan seolah sedang meditasi. Rasakan nafas masuk dan keluar. Sadari dan saya akan mindfull.

7. Jika saya tidak segera ambil tindakan, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Respon : Ah ga ngerti mau seperti apa. Suka-suka saya aja deh...
Seharusnya : Ya kalau dibiarin terus gak bakalan selesai. Malah ngerembet ke hal-hal lain. Jangan biarkan hal yang saya  sukai/minati/fokuskan terhalangi oleh hal-hal yang tak terduga, dengan kejadian yang tidak mengenakkan. Cuek ajalah. Toh itu bukan urusan saya untuk menjawabnya.

8. Jika saya bisa segera bertindak, apakah tindakan saya benar?
Respon : Mana tahu saya. Yang barusan terjadi aja di luar kontrol, apalagi impact yang akan saya dapatkan, lebih misterius lagi.
Naahhhh... Bagian pertanyaan ini saya juga ga ngerti harus bagaimana. Soalnya juga gak tahu mau seperti apa. Tapi setelah usai kejadian itu saya punya pendapat yaitu life at the present moment ajalah. Buat nanti itu bener atau salah ya tidak ada yang tahu. Terima ajalahh....

9. Kalau tidak benar, lalu bagaimana kondisi saya di situasi tersebut?
Respon : Ambyar, ambruk, break.
Bagian ini juga yang seharusnya dilakukan bisa dengan menyiapkan antisipasi dini. Punya negthink it doesn't matters to me. Karena dengan negthink saya bisa mempersiapkan kemungkinan terburuknya, karena sudah terprediksi kan dengan negthink tadi.  Kalau kalain, yang jelas saya tidak tahu.

10. Kalau benar apakah kejadian tersebut dianggap selesai?
Respon : Bisa jadi
Bisa jadi iya, bisa jadi enggak. Kalau iya syukur deh. Kalau enggak yaudah jalani aja wkwk. Kembali lagi di poin 8, life at the present moment. Fokus ke sekarang, gausah nggrambyang kemana-mana.

11. Bagaimana kondisi saya setelah kejadian tersebut berlalu?
Respon : Plongghh
Yakin deh, seusai itu lega banget. Plongghh.... Akhirnya..... Dan habis itu baru sadar "oh gini to rasanya" "oalahh..... Ternyata permasalahan cuma ini doang"

12. Apa yang bisa saya ambil dari kejadian tersebut?
Respon : Banyaaaaaaaaaakkkk (ini respon setelah sadar)
Pastilah saya banyak belajar. Belajar sabar, ikhlas, menerima, pengorbanan energi, waktu, dan hati juga pikiran. Tapi worth it banget. Experience is the best teacher. Bener-bener bisa ngajarin saya, karena saya pernah mengalami dan tahu rasanya gimana. Jadi kalau ada kejadian serupa terulang bisa saya hadapi.

13. Selanjutnya apakah saya memilih untuk membagikan pengalaman saya dari kejadian yang tidak mengenakkan tersebut?
Respon : Pasti dong 
Yap..... Kalau itu so pasti. Meskipun awalnya saya coba pendam sendiri. Tapi emang bener, kejadian tidak mengenakkan itu harus diluapin. Gak bagus disimpan sendiri. Kalau sudah bisa menghadapi pasti ada pesan tersendiri. Dan menurut saya wajib deh kalau membagi pengalaman ke sesama. Berbagi cerita yang mengandung pesan yang sudah ditemukan dari kejadian yang tidak mengenakkan.

Kejadian di luar kendali yang saya maksud disini bukan sebuah kejadian yang besar ya. Ini contoh saja dari kejadian tidak mengenakkan yang biasa terjadi. Bukan seperti kematian. Yang saya maksud disini, misalnya : cuaca yang tidak mendukung saat mau ada acara, mood temen yang berubah, mati lampu, ban kempes, dll. Dari semua kejadian yang terjadi di luar kendali kita itu sifatnya indifferent. Alias gak ngaruh. Jadi ya ga usah dipusingin. Buang-buang energi, malah bisa sampai bikin stress. Yang perlu dilakukan adalah kendalikan apa yang bisa dikendalikan. Misalnya : pikiran, perasaan, prespektif, emosi diri sendiri ketika dihadapkan oleh situasi sulit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAST CONTINUOUS TENSE: Pengertian, Rumus dan Contoh Kalimat

PAST CONTINUOUS TENSE Hollaaa guys! Kalian sudah pada tahu belum sih apa itu Past Continuous Tense? Bagaimana susunan kalimatnya? Dan seperti apa contohnya? Karena banyak banget yang belum tahu soal Past Continuous Tense , so , di artikel ini kita akan membahas materi tersebut. Yukk simak materi berikut!  Pengertian Past Continuous Tense   Past Continuous Tense adalah sebuah tenses dalam bahasa inggris yang menyatakan suatu kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi di masa lampau selama kurun waktu tertentu.  Kata kunci untuk memudahkan mengingatnya adalah, Past untuk lampau atau masa lalu. Continuous untuk yang sedang terjadi atau sedang dilakukan. Jadi Past Continuous Tense menjelaskan tentang kejadian yang sedang terjadi di masa lampau.  Secara kompleksnya, Past Continuous Tense adalah kalimat yang menyatakan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau dan dapat disela atau digabungkan dengan kejadian lain pada kurun waktu tertentu yang sama.  Oke, kal

How to Use "More" & "Most" in Degrees of Comparison

Do you know what Degrees of Comparison are? Degrees of Comprison is material in English which means "comparison" . So in this material you will learn how to compare one thing with another. Can compare one thing to another thing or one thing to many other things. However, do you know how to use comparative sentences in English? Do you know the difference between using "more" and "most" ? Most errors in using comparative words in English are the use of the words "more" and "most". So, we learn first about the use of "more" and "most". Watch the video below:  more and most " How does the video above explain? Clear enough, right? OK, now that you understand how to use "more" and "most", let's check our understanding with the interesting quiz below:

How to Visualize "The Secret" ( Law of Attraction / LOA ) Part 2

Dari buku “The Secret” karya Rhonda Byrne, pembaca akan menemukan rahasia yang sangat luar biasa ampuhnya. Ulasan buku “The Secret” yang part 1 kemaren aku sudah memberikan sedikit informasi mengenai “The Secret” yang esensinya tentang law of attraction. Dan di tulisan kali ini aku akan memberikan pemahaman singkat tentang “The Secret” (supaya lebih jelas) dan akan dilanjutkan dengan bagaimana caranya kita bisa berafirmasi dan visualisasi dengan baik. Kita akan belajar bagaimana menerapkan esensi buku ini dalam kehidupan sehari-hari.  Tulisan tentang “The Secret” yang part 1 kemarin aku udah njelasin tentang esensi“The Secret”, yaitu law of attraction. Kurang lebih seperti ini : Apa yang dipikirkan oleh manusia, akan mengeluarkan frekuensi ke semesta. Pikiran yang serupa akan ditarik di frekuensi yang sama, dan akan dikembalikan ke sumbernya. Hukum tarik menarik (law of attraction) digapai dengan cara visualisasi. Visualisasi ini layaknya seperti menara suar radio atau televisi yang ny